Mengenal Sistem Pneumatic dan Perbedaannya dengan Sistem Hidrolik

Kategori: 

Pneumatic, pneumatik, atau pneumatika merupakan sebuah istilah yang berasal dari kata 'pneu' yang artinya uda tekan dan 'matik' yang artinya ilmu yang mempelajari atau berhubungan dengan sesuatu. Jadi, secara bahasa pneumatic bisa diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang udara bertekanan.

Sebenarnya pneumatik itu bukan saja berbicara soal ilmu, tetapi soal sistem. Nah, pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang pengertian, komponen dan cara kerja dari sistem pneumatic.

pneumatic

Apa itu Sistem Pneumatic?

Pengertian sistem pneumatic adalah sistem penggerak yang memanfaatkan tekanan udara sebagai tenaga penggerak. Jadi, tekanan udara ini dinaikkan oleh kompresor udara sehingga bisa menggerakkan alat-alat industri.

Dikutip dari situs Festo, pneumatic menjadi bagian penting dalam proses industri Otomasi. Membantu pekerjaan di dunia industri menjadi lebih cepat dan efisien.

Fungsi Sistem Pneumatic

Sebagai sistem yang berhubungan dengan udara, pneumatic memiliki beberapa fungsi dan kegunaannya yaitu sebagai berikut :

  • Mencekam dan menggeser benda kerja.
  • Mengatur posisi dan arah dari sebuah benda kerja.

Komponen-Komponen Sistem Pneumatic

Sistem pneumatik dapat bekerja secara maksimal apabila ada komponen-komponen yang lengkap. Apa saja komponen-komponen tersebut?

1. Kompresor

Komponen pertama adalah kompresor yang fungsinya adalah menaikkan tekanan suatu gas dengan cara menurunkan volumenya. Kompresor berperan dalam menjaga tekanan udara supaya tetap optimal.

Hal ini disebabkan karena tekanan udara yang melebihi 9 bar sangat membahayakan bagi kompresor dan sistem perpipaan. Selain itu, tekanan di bawah 6 bar dapat menurunkan daya mekanik silinder.

2. Air Trap

Komponen selanjutnya dari sistem pneumatic adalah air trap atau air dryer. Kegunaannya adalah memisahkan kandungan air dan udara.

Udara bertekanan tadi akan melewati  air dryer sehingga kandungan airnya akan terpisah dari udara. Jangan anggap remeh, meskipun hanya sedikit saja membuat sistem menjadi tidak berfungsi secara maksimal.

3. Air Filter

Setelah terjadi pengeringan udara di air dryer, udara bakal masum ke air filter untuk disaring kualitasnya. Udara bakal dibersihkan dari debu dan kotoran yang bukan tidak mungkin masuk ke dalam.

4. Regulator

Fungsi regulator adalah mengatur jumlah tekanan udara agar tekanan yang mengalir ke actuator sesuai dengan standar yang sudah ditentukan.

5. Selenoid Valve

Dalam sistem pneumatic, selenoid valve berbentuk katup yang berfungsi mengarahkan aliran dari udara bertekanan menggunakan sistem penggerak yaitu coil electric.

6. Air Cylinder Atau Actuator

Komponen aktuator berdasarkan komponen sebelumnya. Setelah udara yang bertekanan disalurkan oleh solenoid valve dari actuator menuju inlet, piston bisa bergerak maju.

Berbeda halnya jika tekanan udara diarahkan ke outlet, membuat piston justru bergerak mundur.

Oh ya, jangan salah dulu ya. Maksud dari air cylinder di sini adalah silinder udara atau pneumatic cylinder dan juga bisa disebut sebagai cylinder pneumatic. Silinder udara ini berbentuk silinder atau tabung.

Prinsip Kerja Pneumatic

Secara sederhana, prinsip kerja pneumatik adalah memanfaatkan udara terkompresi menjadi suatu gerakan translasi pada piston.

Kompresor udara yang menyimpan udara terkompresi dalam sebuah cylinder dan melepaskannya di bawah kontrol listrik.

Sistem pneumatic bekerja menurut Hukum Aerodinamika. Dan menggunakan susunan sistem :

  • Catu Daya (Energi Supply)
  • Elemen Masukan (Sensor)
  • Elemen Pengolah (Processor)
  • Elemen Kerja (Actuator)

Jadi, alat pneumatic ini mengubah udara terkompresi menjadi bekerja menggunakan motor pneumatik. Alat pneumatik dinilai lebih aman dibandingkan dengan alat-alat listrik yang kecil kemungkinan mengeluarkan percikan api.

Penerapan Pneumatic

Pneumatik banyak diterapkan pada dunia industri dan mekanis. Beberapa contohnya yaitu :

  • Pengemasan atau packaging.
  • Pengukuran atau metering.
  • Pemakanan atau feeding.
  • Pengaturan buka tutup atau chute or door control.
  • Pemindahan material atau transfer of material.
  • Pemutar dan pembalik benda kerja atau turning and inverting of part.
  • Pemilah bahan-bahan atau sorting parts.
  • Penyusun benda kerja atau stacking components.
  • Pencetak benda kerja atau stamping and embossing components.
  • Dan masih banyak lagi yang lainnya.

pneumatic

Kelebihan dan Kekurangan Sistem Pneumatic

Sama halnya seperti sistem hidrolik, sistem pneumatik punya kelebihan dan kekurangan. Berikut masing-masing kelebihan dan kekurangan dari sistem pneumatik

Kelebihan Sistem Pneumatic

  • Menggunakan udara sebagai tenaga penggerak yang sangat mudah didapatkan dan jumlahnya tidak terbatas.
  • Bisa disimpan dengan sebaik mungkin.
  • Bersih dan kering.
  • Tidak terlalu berpengaruh terhadap suhu atau temperatur.
  • Aman dari kebakaran maupun bahaya ledakan.
  • Tidak membutuhkan pendinginan cairan kerja.
  • Tarif murah dan sangat sederhana.

Kekurangan Sistem Pneumatic

  • Daya mekanik yang sangat rendah.
  • Menghasilkan suara bising yang sangat mengganggu.
  • Mudah terjadi ketermampatan.
  • Meskipun harganya murah, tapi hal ini tidak berlaku untuk biaya perawatannya. Udara yang mengandung air dan kotoran menyebabkan gesekan antar komponen yang mengakibatkan kerusakan alat.

Perbedaan Sistem Pneumatic dan Sistem Hidrolik

Sistem pneumatik dan sistem hidrolik memiliki perbedaan sistem yang cukup mencolok, terutama dilihat dari tiga aspek yaitu tenaga penggerak, penggunaan, cara kerja dan juga penerapannya. Berikut perbedaan sistem pneumatik dan juga sistem hidrolik.

1. Tenaga Penggerak

Sistem pneumatic memanfaatkan udara sebagai tenaga penggeraknya. Udara bertekanan dapat menghasilkan efek berupa gerakan mekanis.

Sedangkan sistem hidrolik memanfaatkan zat cair atau fluida sebagai tenaga penggeraknya. Fluida inilah yang nantinya juga menghasilkan tenaga mekanik.

2. Penerapan

Kalau sistem pneumatik biasanya diterapkan pada mesin industri dengan daya mekanik yang rendah. Yaitu yang memilki kekuatan tekanan hanya 80-100 psi saja.

Sedangkan untuk sistem hidrolik, diterapkan pada mesin industri dengan kekuatan mekanik yang tinggi. Yakni yang mempunyai tekanan besar antara 1.000-5.000 psi.

3. Cara Kerja

Cara kerja sistem pneumatic adalah memanfaatkan udara yang telah dimampatkan sebagai media kerja untuk menghasilkan gerak. Dalam penerapannya, memanfaatkan hukum aeromekanika.

Seementara itu, cara kerja sistem hidrolik adalah memanfaatkan fluida berupa zat cair sebagai media kerja utama. Dalam penerapannya menggunakan Hukum Pascal yang menyatakan  tekanan pada zat cair akan diteruskan sama besar ke segala arah.

Sistem pneumatik sangat bergantung pada kompresor supaya bisa menghasilkan udara bertekanan yang selanjutnya menjadi media kerja. Sedangkan sistem hydraulic memanfaatkan fluida yang tidak terkompresi untuk selanjutnya menghasilkan tenaga mekanik.

4. Penggunaan

Sistem pneumatic banyak digunakan dalam bidang industri otomotif, kedokteran, packaging, makanan, pertambangan, dan konstruksi umum lainnya.

Sementara itu, sistem hidrolik sering digunakan pada bendungan untuk sungai, erosi, dan turbi yang mana di sana sangat mudah ditemukan zat cair.

Butuh Alat Pneumatic untuk Industri? Laskar Otomasi Saja!

Jika perusahaan Anda membutuhkan alat pneumatic, jangan pernah ragu gunakan jasa dari Laskar Otomasi. Kami adalah pilihan terbaik sistem automasi dan menjadi partner resmi FESTO, NORD, Vega, Omron, Phoenix.

Segala alat otomasi tersedia di sini, bukan hanya alat pneumatic saja, tetapi ada juga yang lainnya seperti automation monitoring, machin designing, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Informasi selengkapnya Anda bisa membacanya langsung di Automation System Integrator PT. Laskar Otomasi Gemilang.

Demikian penjelasan lengkap pengertian, fungsi, komponen, dan cara kerja dari sistem pneumatic. Pada intinya, hadirnya sistem ini mampu meringankan kerja karyawan industri sehingga mereka bisa bekerja dengan lebih cepat. Sekian dan semoga bermanfaat.

Open chat