Chain conveyor merupakan jenis conveyor yang beroperasi menggunakan rantai sebagai elemen penggerak utama. Conveyor jenis ini banyak digunakan dalam industri karena keunggulan yang ditawarkan, khususnya keandalan, kemampuan menangani beban berat dan ketahanan terhadap kondisi lingkungan yang keras.
Table of Contents
Komponen Chain Conveyor
Chain conveyor memiliki komponen yang sudah dianggap sebagai standar conveyor dengan cara kerja yang sederhana.
Rantai (Chain): merupakan elemen utama yang membawa dan mendorong material melalui conveyor.
Roda Gigi (Sprocket): roda gigi terpasang pada ujung-ujung conveyor dan digunakan untuk menggerakkan rantai.
Pelat atau Flight (Flights): bagian ini melekat pada rantai dan berfungsi sebagai alas atau wadah untuk material yang diangkut.
Rantai penggerak (Drive Chain): rantai khusus yang terhubung dengan motor penggerak dan bertanggung jawab untuk mentransmisikan daya ke rantai utama.
Rantai idler (Idle Chain): rantai tambahan yang mendukung rantai utama dan membantu menjaga ketegangan serta mengarahkannya sesuai lintasan.
Holder (Material Holders): struktur atau pelat yang menahan dan membawa material selama perjalanan di conveyor.
Roller Wheels: roda atau roller yang membantu pergerakan rantai dengan mengurangi gesekan antara rantai dan roda gigi.
Menurut jasa integrasi industri, Laskar Otomasi, terdapat beberapa jenis chain conveyor yang umum digunakan, dan masing-masing conveyor memiliki karakteristik khusus sesuai dengan kebutuhan aplikasi. Berikut adalah beberapa jenis chain conveyor yang sering digunakan:
1. Bucket Conveyor
Menggunakan ember yang tergantung pada rantai untuk membawa material. Ember ini biasanya digunakan untuk mengangkut material yang berbentuk butiran atau serbuk.
2. Flight Conveyor
Pada conveyor ini, lembaran logam datar terpasang pada rantai. Conveyor ini cocok untuk mengangkut produk industri dalam jumlah besar.
3. Apron Conveyor
Memiliki pelat datar atau apron yang melekat pada rantai. Digunakan untuk aplikasi pengangkutan material berbentuk besar.
4. Slat Conveyor
Menggunakan lempengan datar atau slat yang terpasang pada rantai. Umumnya digunakan untuk membawa material khusus.
5. Pipe Conveyor
Memiliki rantai yang membentuk lingkaran tertutup, menciptakan saluran tertutup untuk mengangkut material. Cocok untuk mengatasi tantangan seperti tanjakan dan tikungan.
6. Drag Chain Conveyor
Menggunakan rantai yang terdiri dari bagian-bagian terpisah atau modul yang dapat disesuaikan. Digunakan untuk mengangkut material dalam jumlah besar.
7. Pallet Conveyor
Dirancang khusus untuk mengangkut palet. Rantai ini dapat dilengkapi dengan rakitan khusus untuk menjaga stabilitas palet.
8. Trolley Conveyor
Menggunakan troli yang tergantung pada rantai untuk membawa beban.
Mengapa konveyor rantai lebih sering dipakai secara luas dalam industri adalah karena beberapa alasan berikut:
Transisi material yang lancar. Permukaan pengangkut pada conveyor rantai datar dan halus, menghasilkan gesekan rendah dan transisi material yang mulus antara jalur pengangkutan. Cocok untuk mengangkut berbagai item seperti botol kaca, botol PET, kaleng, dan kantong.
Varietas material dan adaptabilitas. Plat rantai dibuat dari baja tahan karat dan plastik rekayasa, memungkinkan pengguna memilih bahan material yang sesuai dengan material yang diangkut dan persyaratan proses.
Kapasitas pengangkutan tinggi. Menunjukkan kapasitas pengangkutan yang signifikan, mampu menangani material (potongan) dengan berat antara 70-120kg. Umumnya mencapai volume pengangkutan yang mengesankan sebesar 60m³/jam dan dapat menjangkau jarak hingga 70 meter.
Kecepatan pengangkutan yang akurat dan stabil. Menjamin pengangkutan yang tepat dan stabil, memberikan akurasi dan stabilitas dalam pergerakan material.
Mudah perawatan. Conveyor rantai dapat dicuci langsung dengan air atau direndam dalam air. Memudahkan proses pembersihan, memenuhi standar kebersihan untuk industri makanan dan minuman.
Opsi pengangkutan yang serbaguna. Mampu melakukan pengangkutan horizontal, miring, dan berbelok pada satu jalur pengangkutan. Memberikan fleksibilitas dalam pergerakan material, menyesuaikan diri dengan berbagai persyaratan tata letak.