Jenis Motor yang Bisa Menggunakan AC Motor Speed Control

Kategori: 

Walaupun penemuan AC Motor adalah salah satu inovasi terpenting dalam sejarah revolusi industri, single speed ability pada alat ini justru menyebabkan problematika baru. Oleh karena itu, para ilmuwan menciptakan AC motor speed control setelah melewati ratusan tahun percobaan dan eksperimen.

Prinsip kontrol pada AC motor baru digunakan secara massal pada tahun 1980 di negara Eropa. Teknologi untuk menciptakan solusi dari masalah single speed motor ini kemudian menyebar luas ke negara industri lain di benua Amerika dan Asia, termasuk Indonesia.

Jenis Motor yang Bisa Menggunakan AC Motor Speed Control

Baca juga: Keunggulan Penggunaan Variable Speed Drive

Bagaimana Cara Kontrol Perputaran Engine Motor AC?

Seperti yang sudah disinggung tadi, AC motor speed control adalah alat yang digunakan untuk mendapatkan kecepatan aliran dari engine motor AC. Di beberapa negara, alat ini juga dikenal dengan nama VFD atau Variable Frequency Drives.

Dikutip dari situs eMotors Direct, kecepatan dari mesin motor berinduksi AC ditentukan oleh frequency and voltage circuit.

Dengan AC motor speed control, voltase dan frequency yang diterima oleh AC motor akan divariasikan dengan tujuan untuk memanipulasi kecepatan perputaran dan torsi dari motor tersebut.

Mirip dengan fungsi speed control pada motor DC, Variable Frequency Drive juga digunakan agar penggunaan energi pada motor AC bisa tetap efisien. Sebab di era ketika kontrol untuk engine motor AC belum ditemukan, tiap industri hanya bisa menjalankan motor dalam satu pilihan kecepatan.

Hal tersebut menyebabkan pemborosan energi, ditambah lagi suplai listrik pada masa itu belum semudah dan semerata saat ini.

Contoh Penggunaan Speed Control pada AC Induction Motor

Penggunaan kontrol pada mesin motor AC sebenarnya bisa kita temukan di banyak tempat. Beberapa diantaranya bahkan kita gunakan sehari-hari, seperti:

  • Lift
  • Tangga elevator
  • Sistem irigasi
  • Pumping installation
  • Fire hydrant system
  • Conveyor belt

Hampir semua mesin di dalam industri yang menggunakan tenaga dari listrik AC juga sudah menggunakan speed control. Kecuali pada mesin-mesin industri sederhana seperti di pertanian yang tidak membutuhkan variasi kecepatan torsi.

Contoh Penggunaan Speed Control pada AC Induction Motor

Baca juga: Perbedaan Smart Drive dengan Drive System Biasa

Jenis Motor Apa Saja yang Bisa Menggunakan AC Motor Speed Control?

Kebanyakan produk motor AC keluaran terbaru sudah bisa menggunakan speed control atau variable frequency drives. Bahkan, motor AC tanpa label dan name plate sekalipun kompatible dengan penggunaan VFD.

Tapi agar lebih yakin apakah motor di industri Anda bisa menggunakan VFD atau tidak, silahkan baca list AC motor yang bisa menggunakan speed control berikut ini.

  • AC Asynchronous Squirrel Cage Motors
  • AC Asynchronous Wound Rotor Motor
  • AC Synchronous Brushless Motors
  • AC Synchronous Permanent Magnet Motors

AC Asynchronous Wound Rotor Motor dan Squirrel Cage Motors adalah dua tipe yang paling banyak digunakan dalam dunia industrial engineering. Untuk tipe Squirrel Cage Motors, sudah terbukti bahwa jenis ini aman dan banyak digunakan dengan kombinasi VFD.

Wound Rotor Motors pun yang notabene-nya membutuhkan torsi tinggi ketika beroperasi tetap bisa menggunakan speed control.

Sedangkan AC Synchronous Permanent Magnet Motors, tipe engine motor ini memang dikembangkan khusus dan hanya bisa digunakan dengan AC motor speed control. Motor jenis ini juga termasuk teknologi baru yang menggabungkan antara prinsip brushless motor dengan induction motor.

Jika Anda punya mesin dengan engine motor tua dan tidak punya dilengkapi nameplate seperti produk motor terbaru, berikut ini adalah panduan singkat untuk mengetahui mana motor yang bisa dikombinasikan dengan speed control.

  • NEMA Premium Motors: dengan rating torsi konstan dari 4:1 sampai 20:1 dan rating torsi variable dari 10:1 sampai 20:1.
  • EPAct Motors: dengan rating torsi konstan dari 2:1 dan rating torsi variabel dari 4:1 hingga 10:1
  • Pre-EPAct Motors (pre-1992): hanya bisa digunakan bersama speed control bila tipe motornya sudah VFD-rated, punya insulation kelas F atau lebih tinggi, dan VFD punya ratio torsi konstan tidak lebih dari 2:!

Jika Anda masih ragu apakah motor di industri sendiri bisa dikombinasikan dengan VFD atau tidak, meminta bantuan dari engineer profesional akan sangat membantu.

Walaupun dari kebanyakan kasus, ketiga tipe AC motor non nameplate di atas bisa dikontrol dengan variable frequency drives.

Baca juga: Pentingnya Speed Control Motor DC dalam Industri

Masalah Umum yang Akan Dihadapi dari Penggunaan Speed Control

Penggunaan VFD dalam sebuah industri bukan berarti Anda akan terbebas dari segala masalah. Memang konsumsi energi akan lebih efisien dan hemat setelah menggunakan speed control, tapi berdasarkan situs Water and Waste Digest ada beberapa masalah umum lainnya yang perlu Anda waspadai, seperti:

1. Motor Winding Hancur

Wrecked motor winding atau motor winding yang rusak adalah masalah paling umum bila Anda menggunakan speed control pada AC motor produksi lama.

Sederhananya, variasi voltase yang dihasilkan oleh VFD bisa sangat tinggi, bahkan cukup untuk merusak dinding dari motor tersebut. Kondisi ini disebut juga dengan High PWM atau Pulse Width  Modulation.

Masalah ini sangat jarang ditemukan pada motor dengan sertifikasi NEMA Motor and Generators Guidelines Part 31.

Aturan dari NEMA itu sendiri cenderung baru dan dikeluarkan setelah ada banyak kasus winding motor rusak karena penggunaan VFD.

Jadi untuk menghindari masalah ini, pelajari Motor and Generators guidelines Part 31 dan ketahui apa saja spesifikasi yang dimiliki oleh VFD-rated motors.

2. Overheating

Overheating bisa terjadi kapan saja bila motor tidak punya sistem pendingin otomatis. Masalahnya, sebagian besar industri lama di Indonesia masih menggunakan motor tanpa sistem cooling seperti ini. Oleh karena itu penggunaan speed control justru bisa membahayakan.

Penggunaan VFD pada motor dengan built-in cooling system juga tetap bisa membahayakan bila kondisi motor beroperasi dalam kecepatan lambat setiap hari.

Sebab, sistem cooling pada motor baru bisa bekerja dengan efektif setelah mendapatkan suplai listrik tingkat tertentu. Artinya jika VFD memaksa motor AC bekerja dalam kecepatan lambat dengan cara membatasi arus listrik yang diterima, maka sistem cooling juga tidak akan mendapat asupan listrik yang cukup untuk bisa bekerja.

Solusi dari masalah ini hanyalah memilih AC motor spesifik yang bisa bekerja dengan variasi kecepatan rendah tanpa mempengaruhi sistem cooling-nnya.

3. Masalah pada Bearing Motor

Masalah umum terakhir dari penggunaan AC motor speed control akan kalian temukan pada bagian bearing.

Sebenarnya, masalah ini lebih berkaitan dengan umur motor tersebut dan cara pemakaian sehari-hari. Sebab VFD-rated motor pun akan mengalami masalah serupa setelah pemakaian jangka panjang.

Untuk saat ini, kebanyakan masalah bearing motor baru ditemukan pada engine motor produksi lama.

Jadi bila industri Anda sudah dilengkapi dengan engine motor keluaran terbaru, butuh waktu paling tidak belasan tahun sampai masalah ini muncul. Oleh karena itu pahami bagaimana cara mengatasinya bila sewaktu-waktu bearing motor rusak.

Untuk industri yang membutuhkan AC motor speed control, Laskar Otomasi siap mengirimkan sekaligus memasangkannya langsung di manapun lokasi pabrik Anda berada. Sebab, Laskar Otomasi adalah penyedia layanan dan solusi seputar industrial engineering yang sudah dilengkapi dengan engineer profesional dari seluruh Indonesia. Kunjungi websitenya di sini!

Open chat